BATAMSTRAITS.COM, BATAM – Nama Yusfa Hendri resmi masuk dalam tiga besar calon Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau berdasarkan hasil seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Pemerintah Provinsi Riau. Pengumuman tersebut tercantum dalam SK Pansel Nomor: 18/Pansel-JPTM/2025 yang ditandatangani Ketua Pansel, Prof. Dr. H. Ilyas Husti, MA.
“Ketiga nama yang lolos adalah hasil seleksi terbuka sesuai aturan. Mereka akan diajukan ke Gubernur untuk proses penetapan,” ujar Ilyas Husti, Senin (16/6/2025).
Keberhasilan Yusfa sudah diprediksi sejak awal, mengingat rekam jejaknya yang kuat selama menjabat di Pemerintah Kota Batam. Ia dikenal kreatif dan mampu menyelesaikan berbagai persoalan birokrasi secara cepat.
Contohnya saat menjabat Plt Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batam. Dalam waktu kurang dari satu minggu, ia berhasil mengurai persoalan pengurusan e-KTP yang sebelumnya lambat dan dikeluhkan warga. Kini, pembuatan e-KTP di Batam bisa selesai dalam hitungan jam.
Tak hanya itu, Yusfa juga dikenal sebagai mentor andal. Ia sukses membina empat kepala dinas Pemko Batam hingga tampil menonjol dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II BPSDM Jawa Timur.
Yusfa Hendri bersaing dengan dua kandidat lain yang juga dinyatakan lolos seleksi akhir, yaitu Syahrial Abdi dan Jafrinaldi. Seluruh kandidat telah melalui tahapan seleksi ketat, termasuk administrasi, penulisan makalah, uji kompetensi manajerial dan sosial kultural, serta wawancara akhir.
Nama-nama yang lulus selanjutnya akan diajukan Gubernur Riau kepada Presiden RI melalui Menteri Dalam Negeri untuk ditetapkan sebagai Sekda definitif.
Seperti diketahui Yusfa Hendri bukanlah nama asing di kalangan birokrasi Kepri. Ia memiliki rekam jejak panjang, mulai dari menjabat Kabag Humas Pemko Batam, Kepala Dinas Pariwisata Batam, hingga Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Batam, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Batam hingga Plt Kadisduk Batam. Kiprahnya dikenal luas dalam urusan pemerintahan dan pelayanan publik.
Meski berasal dari luar struktural Pemprov Riau, tetapi Yusfa adalah orang Riau. Hal ini menjadikan kehadirannya dalam seleksi ini terasa spesial, sekaligus memberi warna tersendiri dalam dinamika pemilihan pejabat tinggi di tingkat provinsi.
“Saya mengikuti seleksi administrasi, manajerial, hingga uji kompetensi semua sudah saya jalani. Hari ini diumumkan hasilnya dan saya masuk dalam tiga besar,” ujarnya.
Ia mengatakan, tahapan berikutnya adalah tes kesehatan yang akan digelar pada 18 Juni, di Pekanbaru. Setelah itu, hasil seleksi akan diserahkan oleh Gubernur Riau kepada Presiden RI melalui Menteri Dalam Negeri untuk penetapan akhir.
“Saya rasa semua sudah saya lalui. Tes kesehatan tinggal menjaga pola istirahat yang cukup saja. Itu lebih sebagai pelengkap persyaratan,” ujarnya.
Ia mengaku bersyukur bisa melewati semua tahapan seleksi. Proses yang dijalani berlangsung objektif dan transparan, serta memberikan ruang yang adil bagi semua peserta.
“Saya kira semua peserta pasti optimistis. Karena kami sudah berjuang sejauh ini. Tinggal keputusan akhir dari pusat saja,” kata Yusfa.
Jika terpilih, Yusfa akan menjadi sosok unik yang pernah menduduki jabatan strategis di dua wilayah berbeda: Kota Batam dan Provinsi Riau. Sebuah capaian karier yang menunjukkan kematangan birokrasi dan kemampuan adaptasi lintas wilayah.
Selain membawa pengalaman dari Batam, Yusfa diyakini bisa menjembatani hubungan antara daerah kepulauan dan daratan di wilayah Riau maupun Kepri. Hal ini berpotensi memperkuat integrasi kebijakan dan koordinasi antarwilayah. (uly)
