Tuesday, March 18, 2025
HomeBatamAlfi Batam Bahas Masa Depan Pelabuhan Batuampar Bersama Pelaku Usaha di Batam

Alfi Batam Bahas Masa Depan Pelabuhan Batuampar Bersama Pelaku Usaha di Batam

BATAMSTRAITS.COM, BATAM – Persoalan masa depan pelabuhan Batuampar masih menjadi tantangan bagi perkembangan sektor ekspor dan impor khususnya di Kota Batam, Provinsi Kepri. Demikian hal ini diungkapkan oleh Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Pelabuhan Indonesia (Alfi) Kota Batam, Yasser Hadeka Daniel.

Diungkapkan saat menggelar diskusi bersama pelaku usaha dan BP Batam membahas masa depan pelabuhan Batuampar di awal tahun 2025. Alfi Batam peduli terhadap kemajuan pelabuhan Batuampar.

Untuk itu, diskusi ini mencari solusi, dan menarik aspirasi pelaku usaha yang selama ini beroperasi di Pelabuhan Batuampar.

“Keterlambatan yang selama ini terjadi tidak bisa kita bebankan kepada BP Batam atau pun Persero. Ini merupakan tugas bersama agar pengembangan pelabuhan Batuampar jadi lebih berkembang ke depannya,” kata dia, Rabu (19/2/2025).

Diakuinya berdasarkan informasi BP Batam dan Persero yang merupakan pelaksana di Pelabuhan Batuampar sudah memberikan performa yang lebih baik.

Seperti diketahui Pelabuhan Batuampar salah satu pintu keluar masuk internasional di Indonesia.

“Jadi banyak aktivitas ekspor dam impor di Pelabuhan Batuampar. Untuk itu, berbagai kendala yang dihadapi di tahun 2024 bisa ditanggulangi tahun ini sedari awal,” beber Deka.

BACA JUGA:   Tingkatkan Kualitas Air Bersih, Amsakar Segera Evaluasi PKS dengan PT Moya

Kesiapan BP dan Persero yang merupakan BUMN sebagai opertor harus maksimal.

“Sebenarnya ini butuh kolaborasi semua . Kami berharap Persero bisa banyak manfaat bagi anggota Alfi. Kami berharap khusus Batam dengan Persero Batam akan banyak bekerja sama di pelabuhan batuampar ke depannya,” katanya.

Alfi melihat perkembangan Batuampar saat ini kondisi progres masih lambat, namun di beberapa sisi ada perkembangan oleh BP Batam dan Persero Batam khususnya dengan menambah RTG crane.

“Dan kedepannya bulan aplril tambah 2-3 RTG crane,” katanya.

Kedepan Alfi bisa meningkatkan kerjasama dengan BP Batam atau Persero. Sehingga kendala dalam meningkatkan infrastruktur dan fungsi pelabuhan Batuampar bisa terus terbangun. Kelancaran operasional menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan.

Banyak hal eksternal isu yang menyangkut aktivitas ekspor dan impor, misalnya sistem coretax yang eror. Kendala di Batuampar tidak bisa disalahkan sepenuhnya kepada BP Batam, karena ada kendala atas kebijakan pemerintah pusat.

Dengan kondisi Batam sebagai wilayah Free Trade Zone (FTZ), seharunya pusat punya aturan khusus untuk Batam. Tidak bisa secara nasional diterapkan kebijakan. Sebelum diimplementasikan harus ada penelitian dengan teknis di lapangan khusus Batam ini. (uly)

BACA JUGA:   BP Batam Sebut Target Investasi Tahun 2025 Sebesar Rp 60 Triliun
spot_img
BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA POPULER