BATAMSTRAITS.COM, Jakarta – Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto meminta para pedagang tradisional mewaspadai sistem pasar bebas. Hal itu disampaikan Prabowo di hadapan para pedagang yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia atau APPSI di Semarang, Selasa, 19 Desember 2023.
Prabowo mengatakan, dia mengerti perekonomian hari ini menganut sistem pasar bebas. Namun, menurut dia, perekonomian yang dimaksud oleh para pendiri bangsa harus berasaskan kekeluargaan.
“Kali ini harus kita waspadai,” ucapnya, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 19 Desember 2023.
Sistem perekonomian itu, menurut Prabowo, tertuang dalam Undang-Undang Dasar atau UUD 1945. Dia mengatakan hanya dengan ekonomi kekeluargaan yang berpihak kepada rakyat, Indonesia bisa sejahtera. “Itu adalah maksud dari pendiri-pendiri bangsa kita, dan itu tertuang di dalam UUD RI,” ujar Prabowo.
Perihal peran para pedagang pasar tradisional, Prabowo mengatakan mereka berperan menjadi penyambung dan perantara antara produsen-produsen di daerah pedesaan dengan masyarakat yang lebih luas. Produsen itu mencakup para petani, nelayan, dan UMKM.
Senada, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani, mengatakan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 itu akan memanfaatkan jabatannya untuk berpihak pada ekonomi kerakyatan apabila terpilih memenangi Pilpres 2024.
Iklan
“Inilah yang diharapkan ekonomi Indonesia akan tambah kuat dan bangkit pada tahun-tahun mendatang. Pemerintah mendukung dan memberi fasilitas kepada mereka. Jabatan Pak Prabowo sebagai presiden (jika terpilih) akan digunakan untuk membantu mereka yang kecil dan lemah,” kata Muzani saat menghadiri acara deklarasi warga Tegal di Gedung Joang ’45, Jakarta, Minggu, 10 Desember 2023.
Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal November lalu mengumumkan pertumbuhan ekonomi nasional berada di 4,94 persen per kuartal ketiga 2023 yoy. Adapun ekonomi tumbuh 1,6 persen secara quartal to quartal (qtq). Sehingga, secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 5,05 persen.
Pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga 2023 ini lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan pola yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi triwulan III selalu lebih rendah dibanding triwulan II, kecuali pada 2020 atau ketika pandemi Covid-19.
sumber: TEMPO.CO