Tuesday, December 3, 2024
HomeBisnisPemerintah Luncurkan Paket Kebijakan APBN untuk Jaga Stabilitas Ekonomi

Pemerintah Luncurkan Paket Kebijakan APBN untuk Jaga Stabilitas Ekonomi

batamstraits.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meluncurkan serangkaian kebijakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia. Langkah-langkah ini diambil sebagai respons terhadap gejolak ekonomi global, perlambatan ekonomi Tiongkok, serta dampak kemarau panjang akibat El Nino yang meresahkan.

“Kita perlu menjaga stabilitas dan momentum pemulihan ekonomi di tengah deraan dan tekanan ekonomi global. Faktor El Nino juga berdampak pada masyarakat berpendapatan rendah,” kata Menkeu Sri Mulyani, dikutip dari setkab.go.id.

El Nino telah menyebabkan lonjakan harga komoditas, terutama beras, yang berkontribusi pada tingginya inflasi. Suku bunga yang tinggi di negara maju dan melemahnya prospek ekonomi global juga telah menghadirkan tantangan signifikan.

Paket kebijakan pertama bertujuan memperkuat perlindungan sosial dengan penebalan bantuan sosial (bansos). Ini termasuk tambahan bantuan beras untuk 21,3 juta kelompok penerima manfaat dan bantuan langsung tunai (BLT) untuk 18,8 juta kelompok penerima manfaat.

“Bantuan beras sebesar 10 kilogram akan disalurkan selama bulan Desember dengan total anggaran sekitar Rp2,67 triliun, sementara BLT sebesar Rp200 ribu per bulan akan diberikan selama November-Desember dengan total anggaran sekitar Rp7,52 triliun,” ungkapnya.

BACA JUGA:   Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga, Fokus pada Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi

Paket kebijakan kedua ditujukan untuk mengoptimalkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan mempercepat realisasi kredit usaha rakyat (KUR) hingga mencapai target Rp297 triliun.

Langkah ketiga adalah penguatan sektor perumahan dengan pemberian pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) untuk rumah baru di bawah Rp2 miliar. Masyarakat berpendapatan rendah juga mendapat bantuan biaya administrasi (BBA) selama 14 bulan per rumah, serta penambahan target bantuan rumah sejahtera terpadu (RST) untuk masyarakat miskin sebanyak 1,8 ribu rumah.

Paket-paket kebijakan ini dirancang untuk menggerakkan sektor konstruksi dan memberikan bantalan sosial yang kuat dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Sri Mulyani berharap tindakan ini akan membantu menjaga stabilitas dan pemulihan ekonomi Indonesia di tengah tantangan yang ada.(*)

spot_img
BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA POPULER