Friday, September 12, 2025
HomeKarimunPerjalanan Kerupuk Kenara Dari Dapur Rumah ke Pasar Internasional

Perjalanan Kerupuk Kenara Dari Dapur Rumah ke Pasar Internasional

BATAMSTRAITS.COM, BATAM – Suara minyak yang mendesis di wajan besar bercampur aroma gurih kerupuk udang memenuhi udara di sebuah rumah sederhana di Perumahan Bukit Tembak Asri, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Tangan-tangan cekatan enam pekerja sibuk membagi peran. Ada yang mengadon, ada yang menggoreng, dan lainnya menyiapkan kemasan untuk segera dipasarkan. Semua proses masih berlangsung di rumah, tempat lahirnya Kerupuk Kenara.

Pemiliknya, Ikhsan Hasibuan, pria kelahiran Medan 22 September 1988, tak pernah menyangka usaha kecil yang ia rintis bersama sang istri pada 2018 bisa melesat sejauh ini.

“Awalnya saya cuma bilang ke istri, coba buat kerupuk ikan dan udang. Soalnya bahan bakunya banyak, mungkin bisa jadi usaha,” kenangnya sambil tersenyum.

Namun perjalanan itu tidak mudah. Dengan modal hanya Rp500 ribu, mereka berkali-kali gagal. Adonan sering tak mengembang, warnanya hitam, atau teksturnya terlalu keras.

“Gagalnya 90 persen. Tapi kami terus coba. Kami juga belajar dari kompetitor besar, minimal produk kami bisa sama atau lebih bagus,” ujar Ikhsan sambil tersenyum.

BACA JUGA:   Wakil Ketua DPRD Karimun Rasno, Bangga Ikut Peringatan Hari Santri Nasional di Kundur 

Perjuangan itu berbuah hasil. Kerupuk Kenara kini mampu memproduksi 40 kilogram kerupuk udang dan 36 kilogram kerupuk ikan setiap hari. Dari usaha yang dulunya hanya dikerjakan berdua, kini berkembang dengan enam karyawan, empat penduduk lokal dan dua perantau.

Pajangan produk kerupuk kenara. (Istimewa)
Pajangan produk kerupuk kenara. (Istimewa)

Awalnya, Kerupuk Kenara hanya dipasarkan lewat teman-teman dekat. Pesanan mulai ramai, terutama menjelang lebaran. Suara “kriuk” dari dapur rumah Ikhsan akhirnya membawa mereka lolos kurasi Bank Indonesia pada 2022. Dari situ, pintu-pintu baru terbuka.

Produk mereka perlahan masuk pasar ritel. Satu per satu supermarket besar di Karimun menerima kerupuk Kenara, hingga kini sudah masuk 15 gerai modern. Tak berhenti di situ, Ikhsan melebarkan sayap ke Batam.

Setelah menunggu masa evaluasi dokumen selama setahun, kerupuknya berhasil dipajang di rak-rak Hypermart, DC Mall, dan toko oleh-oleh Batam.

Siapa sangka bunyi mendesis minyak di Karimun itu kini bergema sampai ke luar negeri. Capaian terbesar Ikhsan adalah ketika produknya berhasil menembus pasar ekspor.

Dengan bantuan Bank Indonesia (BI) melalui program business matching, Kerupuk Kenara kini rutin masuk ke Singapura setiap minggu sebanyak 300 bungkus dengan nilai transaksi sekitar 1.200 SGD per bulan. Produk itu dipasarkan di Lucky Plaza dan beberapa cabangnya.

BACA JUGA:   Peduli Nelayan, Wakil Ketua DPRD Karimun Serahkan Bantuan Sampan kepada Kelompok Nelayan Desa Degung
Produk Kerupuk Kenara mengikuti pameran di GMP 2025. (uly)
Produk Kerupuk Kenara mengikuti pameran di GMP 2025. (uly)

Sementara ke Malaysia, ekspor dilakukan sebulan sekali, sekitar 500 bungkus kerupuk. Ikhsan pertama kali membuka jalur ke negeri jiran pada 2023, setelah memberanikan diri ikut Pameran Majestic Johor. Biaya ditanggung secara patungan bersama sesama pelaku UMKM. Hasilnya di luar dugaan, transaksi penjualan tembus RM7.500 dalam 10 hari.

“Rasanya terkejut sekali. Ternyata produk kita bisa diterima di sana,” ujar Ikhsan.

Harga jual kerupuk saat diekspor naik 80 hingga 120 persen dari harga lokal. Perjalanan bisnis lintas negara tak selalu mulus. Pernah satu kali, barang yang dikirim ke Malaysia tidak diambil oleh pengorder sehingga harus kembali lagi ke Karimun, lengkap dengan biaya tambahan. Hal serupa terjadi di Singapura, ketika dua kardus kerupuk yang sudah turun dari kapal justru hilang.

Namun bagi Ikhsan, ekspor adalah penyelamat di tengah melemahnya daya beli masyarakat dalam negeri.

“Di Karimun penjualan turun sampai 30 persen karena pendapatan pegawai berkurang. Tapi permintaan luar negeri masih bagus,” katanya.

Kini, kerupuk Kenara juga sudah hadir di Tanjung Pinang, Pekanbaru, dan Bengkulu. Harapannya, pemerintah terus membuka ruang business matching dengan negara tetangga agar produk UMKM seperti miliknya semakin dikenal.

BACA JUGA:   Batam Sumbang Peningkatan Sales Toyota di 2024, TAM Bertamu ke BP Batam

“Kalau ada forum bertemu dengan buyer, kita bisa dapat masukan langsung. Itu sangat membantu,” ujarnya. (uly)

spot_img
BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA POPULER