BATAMSTRAITS.COM, BATAM – Dalam rangka pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, Anggota DPD RI Komite IV, Dwi Ajeng Sekar Respaty, S.H., M.Kn., melakukan kunjungan kerja ke Koperasi Merah Putih (KMP) Duriangkang, Kota Batam.
Kegiatan ini secara khusus menyoroti implementasi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 yang menargetkan pembentukan 80.000 Koperasi/Kelurahan Merah Putih (KMP) sebagai bagian dari upaya mendorong kemandirian ekonomi dari akar rumput.
Dalam kunjungan ini, Mbak Sekar sapaan akrabnya, dampingi oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Provinsi Kepulauan Riau, Riki Rionaldi, S.STP., M.Si., serta Yulizar Verda Febrianto, Area Head BRI Batam-Kepri.
Kunjungan tersebut menjadi forum dialog yang intensif antara pihak senator, pemerintah daerah, BRI, dan para pengurus KMP untuk mengurai hambatan serta mengakselerasi langkah konkret dalam pengembangan koperasi.
“Kita ingin memastikan bahwa program strategis nasional seperti KMP ini tidak hanya berhenti di atas kertas atau simbolisasi belaka. Perlu ada intervensi cepat dari semua pihak untuk mendorong agar KMP benar-benar menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat,” tegas Sekar.
Semangat KMP Duriangkang Butuh Akselerasi Dukungan
Ketua KMP Duriangkang, Suwardi, menyampaikan bahwa meskipun koperasi yang dipimpinnya belum menjalankan kegiatan usaha, namun semangat para pengurus sangat tinggi untuk memulai usaha gerai sembako dan pangkalan gas elpiji 3kg demi menjawab kebutuhan masyarakat sekitar.
“Kami sudah ajukan pembiayaan ke BRI dan seluruh anggota sudah dinyatakan lulus SLIK OJK, namun proses survei belum bisa dilakukan karena tempat usaha masih dalam tahap renovasi,” kata Suwardi.
Merespons hal itu, Mbak Sekar secara langsung meminta BRI untuk memprioritaskan proses survei dan pencairan modal usaha bagi KMP Duriangkang, mengingat kesiapan administrasi dan semangat yang ditunjukkan pengurus koperasi.
Kepala Dinas Koperasi Provinsi Kepri turut menambahkan bahwa permohonan pengajuan pembiayaan dari KMP Duriangkang harus segera masuk dalam daftar koperasi yang akan direkomendasikan untuk mendapat persetujuan dari Walikota Batam, sebagai bagian dari dukungan konkret pemerintah daerah terhadap koperasi binaan Inpres No. 9 Tahun 2025.
Dalam sesi wawancara terpisah setelah kunjungan ke KMP Duriangkang, Kadis Koperasi Provinsi Kepri, Riki Rionaldi, juga menekankan bahwa BUMN Agrinas Pangan Nusantara kini menjadi aktor penting dalam mendukung implementasi percepatan pembentukan KMP sebagaimana ditetapkan dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025.
Dengan melibatkan dukungan penuh dari TNI, program pembangunan gedung koperasi dan fasilitas pendukung seperti gerai dan gudang sembako akan dilaksanakan secara serentak di berbagai titik, termasuk di wilayah Batam.
Riki menyampaikan bahwa semangat pengurus KMP Duriangkang yang tinggi dalam menyiapkan usaha gerai sembako dan pangkalan gas sudah selaras dengan arah kebijakan nasional. Ia juga menginformasikan bahwa target penyelesaian pembangunan fisik koperasi hanya dalam 3 bulan, menjadi angin segar bagi koperasi-koperasi yang masih dalam fase awal seperti KMP Duriangkang.
Dengan hadirnya Agrinas, maka persoalan lokasi dan infrastruktur yang selama ini menjadi hambatan utama dipastikan akan segera teratasi, sehingga BRI dan stakeholder lainnya dapat lebih cepat memproses pembiayaan bagi koperasi tersebut.
BRI Siap Tindak Lanjut, Proses Segera Dipercepat
Menanggapi permintaan tersebut, Yulizar Verda Febrianto dari BRI Batam-Kepri menyatakan kesiapannya untuk mempercepat proses pendanaan:
“Kami sudah terima pengajuan dari KMP Duriangkang dan pada prinsipnya kami siap support, tinggal menunggu kesiapan tempat usahanya. Beberapa item dalam pengajuan mungkin akan kami koreksi agar sesuai dengan standar kami, namun pada dasarnya pembiayaan akan segera direalisasikan,” ujar Yulizar.
Kegiatan kunjungan kerja ini juga dihadiri oleh Plt. Lurah Duriangkang, Gabriella Panjaitan, S.STP., Project Management Officer (PMO) dan Business Assistant dari Dinas Koperasi, serta sejumlah warga masyarakat Kelurahan Duriangkang yang menunjukkan antusiasme dalam mendukung program koperasi.
Kehadiran multi-stakeholders ini menjadi sinyal positif bahwa keberhasilan program KMP tidak hanya bertumpu pada pemerintah pusat, tetapi juga pada kolaborasi lintas sektor di daerah. Harapannya, KMP Duriangkang dapat segera menjalankan kegiatan usahanya dan menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan di Kota Batam. (*/uly)