BATAMSTRAITS.COM, BATAM – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Batam masih menunjukkan tren tinggi. Hingga 13 Oktober 2025, tercatat 584 kasus DBD terjadi di wilayah ini. Angka tersebut sedikit lebih rendah dibanding periode yang sama tahun 2024 yang mencapai 871 kasus sepanjang tahun.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam mencatat, kasus DBD pada 2025 tersebar di seluruh kecamatan, dengan peningkatan signifikan pada bulan September hingga Oktober. Grafik menunjukkan lonjakan dari 41 kasus pada Agustus menjadi 85 kasus pada September, dan terus meningkat hingga Oktober.
Dari total kasus 2025, 320 penderita merupakan perempuan, sementara 266 lainnya laki-laki. Distribusi umur penderita didominasi kelompok usia 15 tahun ke atas, diikuti kelompok 5–14 tahun, sedangkan kasus pada bayi dan balita relatif kecil.
Jika dilihat dari tren tahunan, kasus DBD di Batam sempat menurun drastis pada 2023 dengan 392 kasus, namun kembali melonjak di 2024 mencapai 871 kasus. Tahun ini, meski jumlahnya menurun, angka kejadian (incidence rate/IR) masih cukup tinggi, yakni 43,6 per 100.000 penduduk.
“Adapun jumlah kematian akibat DBD di Batam tahun ini tercatat satu kasus, sama dengan tahun sebelumnya,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Kamis (16/10/2025).
Pemerintah Kota Batam menargetkan penurunan IR menjadi di bawah 10 per 100.000 penduduk per tahun. Untuk mencapai target tersebut, masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan melalui gerakan 3M Plus: menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Batam Meldasari mengatakan masyarakat juga diwajibkan untuk melakukan Gerakan Serentak (Gertak). Yaitu melakukan gotong royong (goro) bersama untuk membersihkan lingkungan.
“Sebaiknya kalau kasus meningkat, goro seminggu sekali. Karena proses jentik menjadi nyamuk dewasa sekitar 9 higga 10 hari. Jadi sebelum jadi nyamuk harus goro,” ujarnya.
Ia menambahkan Dinkes Batam juga memiliki link Gerakan Respon DBD Aktif (Garda) ke RTRW. Link ini akan dihubungkan dengan Klkader di wilayah kerja puskesmas sebagai Respon cepat pada kasus DBD.
Link tersebut hanya dapat diakses oleh RTRW dan kader. Adapun linknya https://bit.ly/Laporan_GARDA_DinKesBatam. (uly)