BATAMSTRAITS.COM, BATAM – Proses pelebaran jalan Raja M. Saleh atau Simpang Cikitsu kembali molor dan mengalami penyesuaian waktu. Pemerintah Kota (Pemko) Batam menargetkan pelebaran dilakukan akhir April 2025. Namun pantauan dilokasi hingga Jumat (2/5/2025) pelebaran jalan belum dimulai.
Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengaku proyek pelebaran jalan ini sudah dilelang. Tetapi dalam prosesnya ada sanggahan.
“Karena ada proses sanggah di mekanisme tender berarti harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Mungkin juga setelah itu ada sanggahan banding beberapa waktu lagi,” ujar Amsakar, Kamis (1/5/2025).
Diakuinya, ia juga sudah meninjau langsung jalan tersebut. Proyek ini merupakan bagian dari komitmen dalam meningkatkan infrastruktur dan memperlancar konektivitas antarwilayah. Khususnya akses menuju Bandara Internasional Hang Nadim.
“Kemarin saya sudah tinjau. Rencananya dibuat 2 arah, masing-masingnya dua lajur. Jadi totalnya 4 lajur,” katannya.
Kendati demikian, Amsakar memastikan pelebaran jalan di Simpang Cikitsu akan tetap dilanjutkan sesuai rencana. Proyek yang semula direncanakan dimulai pada Februari 2025 ini mengalami penyesuaian jadwal. Hal ini dikarenakan proses perencanaan dilakukan pada tahun anggaran yang sama.
“Yang jelas jalan itu dikerjakan tahun ini. Dan harapan saya akhir bulan ini atau awal bulan depan sudah jalan,” katanya.
Sebelumnya diberitakan Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Batam, Suhar, menyampaikan bahwa saat ini proyek telah memasuki masa tender.
“Berdasarkan jadwal LPSE, pemenang tender akan diumumkan pada 17 April 2025, dan kontrak ditandatangani pada 25 April. Kami targetkan pekerjaan fisik dimulai akhir April,” kata Suhar.
Pelebaran jalan akan dilakukan dari Simpang Perumahan Papa Mama hingga Jalan Hang Tuah, dengan memperluas ruas menjadi empat lajur (dua lajur di masing-masing arah) dan lebar total sekitar 12 meter. Kawasan ini sebelumnya telah ditata dengan penertiban pedagang kaki lima dan penebangan pohon yang terdampak.
“Ruas ini sering macet karena sempit dan rusak. Kebanyakan pengguna adalah kendaraan pribadi, jadi perlu ditata ulang,” kata Suhar.
Selama proses pengerjaan berlangsung, Pemko Batam memastikan tidak akan ada penutupan total jalan. Proyek akan dikerjakan secara bertahap, dimulai dari satu sisi, agar arus lalu lintas tetap berjalan normal.
“Kami mengutamakan kelancaran aktivitas warga. Meski proyek berlangsung, mobilitas masyarakat tetap bisa berjalan dengan baik,” kata Suhar. (uly)