Sunday, October 19, 2025
HomeBatamWaspada! dr. Ruwinah Sebut Main Gadget Berlebihan Dapat Picu Autisme pada Anak

Waspada! dr. Ruwinah Sebut Main Gadget Berlebihan Dapat Picu Autisme pada Anak

BATAMSTRAITS.COM, BATAM – Pengaruh Gadget atau Handphone yang berlebihan pada anak dapat mengakibatkan Autisme (Autism Spectrum Disorder/ASD). Merupakan gangguan perkembangan saraf yang kompleks yang memengaruhi cara seseorang berinteraksi, berkomunikasi dan berperilaku.

Demikian hal ini diungkapkan oleh Clinical Director Penawar Special Learning Centre (PSLC), dr. Ruwinah Abdul Karim saat berada di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Disela-sela kegiatan Batam Autism Conference 2025 (BAC2025) di Hotel Harmoni One, Minggu (29/6/2025).

“Pengaruh gadget pada anak sangat kuat menyebabkan autism,” ujar dr. Ruwinah didampingi oleh Marketing Manager Hospital Penawar Johor, Haslinda Abdul Rahman.

Ia menuturkan di Malaysia sudah memiliki aturan, dalam satu hari anak tak diperbolehkan bermain gadget melebihi 30 menit. Dan penggunaan gadget tidak diperbolehkan untuk anak berusia 4 tahun.

“Anak usia dibawah 4 tahun sangat aktif dan masih sangat mudah menangkap. Seharusnya kita bisa memberikan masukan yang bermanfaat. Kenapa anak tak bisa ngomong sampai sekarang, karena mereka asyik bermain gadget,” ujar dokter yang sudah bekerja di Penawar Special Learning Centre ini selama 9 tahun.

BACA JUGA:   Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Ditengah Ketidakpastian Global

Selain itu, kata dia, di gadget memiliki Lighting atau cahaya yang berbahaya yang diserap oleh mata anak. Cahaya tersebut dapat menyerap ke otak sehingga dapat membunuh sel-sel dalam otak.

“Walaupun orang tua pada awalnya beranggapan kalau kasi hp ke anak, anak bisa ngomong, bisa mengenal huruf dan bisa berhitung. Tetapi sebenarnya anak autisme sangat cenderung menghapal tetapi tidak memahami. Jadi mengajarkan komunikasi bisa gadget tetapi jangan lama dan harus dipantau,” katanya.

Faktor lingkungan selain gadget, adalah pemberian makanan yang tidak sehat. Makanan yang banyak mengandung zat-zat kimia seperti vetsin, pewarna,
perasa, pengawet dan esens dapat menjadi racun bagi otak.

Kemudian lingkungan yang semakin kotor, seperti misalnya laut menjadi buangan limbah mengandung merkuri yang akhirnya mencemari ikan yang bisa jadi akan menjadi makanan anak-anak.

“Jadi anak kecil udah diberikan kimia yang sebenarnya racun otak. Merkuri adalah racun otak nomer satu di dunia. dunia ini makin kotor juga,” katanya.

Selain itu, autisme juga bisa disebabkan dari faktor keturunan atau genetik. Ia mencatat, bahwa hanya anak-anak yang memang telah memiliki kelemahan genetik yang dapat terpicu autisme lebih cepat. Oleh karena itu penting bagi para orang tua untuk teredukasi dan peka apabila sang anak menunjukkan gejala-gejala autisme.

BACA JUGA:   Rangkaian HUT ke-79 RI di Batam Sukses, Rudi Apresiasi Semua Pihak yang Terlibat

Pada bayi, biasanya ditunjukkan lewat tidak adanya tatap mata. Di usia dua bulan bayi sudah mulai mampu menatap mata ibunya dan tersenyum, sementara pada bayi dengan autisme justru matanya tidak fokus.

Lalu tidak merespon apabila diajak bergurau dan mengobrol, ekspresi wajah kurang hidup. Jika sudah besar, umumnya akan menjadi hiperaktif, susah diajak mengobrol dan cenderung menentang. (uly)

spot_img
BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA POPULER