BATAMSTRAITS.COM, BATAM – Ketua Perhimpunan Pegolf Senior Indonesia (PERPESI) Perpesi Batam, Taba Iskandar mengatakan imbas tutupnya lapangan golf di Singapura, ternyata membawa dampak positif terhadap wisata golf Indonesia. Dimana jumlahnya semakin meningkat.
“Ini kabar baik bagi kita, karena sebenarnya Batam ini bisa di bilang surga golf. Banyak lapangan golf dan ini bagian dari destinasi wisata,” tutur pria yang menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Kepri ini, Rabu (17/7/2024).
Ia menilai lokasi Kota Batam yang berdekatan dengan Singapura membuat para Golfer asal Singapura tidak enggan untuk bermain Golf di Kota Batam. Selain itu, rate harga juga lebih murah dari Singapura dan juga daerah-daerah Indonesia lainnya.
Ia mencontohkan misalnya di Jakarta, para Golfer susah dapat slot main. Karena jumlah Golfer lebih banyak. Bahkan harganya juga mahal.
“Kalau di Batam Weekday harga sangat bersaing dan menjanjikan. Maka saya selaku Ketua Himpunan Golf senior memanfaatkan itu. Dan di Batam sangat banyak lapangan golf. Weekend Jumat sampai minggu kita ramai. Lapangan penuh. Kalo gak booking duluan ya sulit dapat lapangan juga,” katanya
Taba menilai kondisi ini sangat menggairahkan dan sangat menjanjikan bagi devisa negara. Terutama di sektor pariwisata olaharaga.
“Makanya kita dering mengadakan PGI dan bersama golf lain mengadakan event seperti ini untuk menjaring golfer dari luar. Agenda jni rutin setiap bulan di adakan,” kata Taba.
Kepri memiliki 10 lapangan golf. Saat ini ada tiga lapangan golf di Bintan yang sebentar lagi bertambah satu, serta tujuh lapangan golf di Batam.
Penutupan lapangan golf 18 lubang di Singapura ramai diberitakan pada Juni 2024. Dikutip dari The Business Times, pembangunan kembali lahan untuk perumahan menjadi alasan tutupnya lapangan golf di Singapura.
Sebab, minimnya ketersediaan jumlah rumah membuat harga sewa rumah di Singapura menjadi tidak terjangkau. (uly)