BATAMSTRAITS.COM, BATAM – Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Batam menggelar workshop jurnalistik bagi pers mahasiswa dan jurnalis muda di Kota Batam.
Kegiatan ini menjadi ruang pembelajaran bagi generasi muda untuk memahami peran jurnalis profesional dalam membangun literasi publik dan mendorong promosi UMKM lokal.
Workshop yang digelar dalam rangka memperingati Bulan Bahasa 2025 ini mengangkat tema “Memperkuat Konten Populer untuk Mendukung UMKM Lokal”.
Puluhan peserta dari berbagai kampus di Batam mendapatkan pembekalan seputar teknik penulisan berita, etika jurnalistik, dan praktik peliputan.
Ketua AJI Batam, Yogi Eka Saputra, mengatakan kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen AJI untuk mencetak jurnalis muda yang berintegritas.
Menurutnya, jurnalis yang baik harus memahami nilai publik dan kebenaran yang berakar pada fakta di lapangan.
“Kami ingin menanamkan pemahaman bahwa jurnalisme itu bekerja untuk publik dan kebenaran. Ini penting agar jurnalis muda tumbuh dengan etika dan profesionalisme,” kata Yogi.
Ia menambahkan, AJI Batam juga membuka ruang kolaborasi dengan pers kampus untuk pendampingan, mulai dari pelatihan lanjutan, pengelolaan website, hingga pengembangan kader jurnalis.
“Kami siap hadir ke kampus untuk membantu adik-adik pers mahasiswa di Batam. Ini bagian dari misi kami membangun profesionalisme jurnalis sejak dini,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Yogi juga menyoroti tantangan etika jurnalistik di era digital, seperti penghapusan berita secara sepihak, bias gender dalam pemberitaan, dan eksploitasi korban kekerasan anak.
“Masih sering kita temui pemberitaan yang menampilkan identitas korban. Ini pelanggaran kode etik yang harus dihindari,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Tim Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah (KEKDA) BI Kepri, Adik Afrinaldi, menyebut jurnalis muda berperan strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Melalui karya jurnalistik yang akurat dan inspiratif, jurnalis muda dapat membantu menggaungkan potensi UMKM lokal sekaligus memperkuat literasi ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Adik menambahkan, media memiliki kekuatan besar dalam membentuk opini publik. Karena itu, jurnalis muda diharapkan mampu menghadirkan informasi yang membangun, bukan sekadar memberitakan.
“Media harus jadi mitra pembangunan, bukan hanya menyampaikan berita tapi juga menggerakkan hal-hal positif,” katanya.
Salah satu peserta, Nur Zaskia dari Universitas Internasional Batam, mengaku kegiatan ini membuka wawasannya tentang dunia jurnalistik.
“Saya baru tahu ada banyak jenis berita, termasuk feature. Dari sini saya jadi tertarik untuk jadi jurnalis,” katanya.
Workshop ini diharapkan menjadi langkah awal membangun ekosistem media muda yang cerdas, beretika, dan mampu berkontribusi bagi pengembangan ekonomi kreatif di Batam dan Kepri. (uly)






