BATAMSTRAITS.COM, BATAM – Sekretaris Komisi II DPRD Kepulauan Riau (Kepri), Wahyu Wahyudin menegaskan pentingnya keberpihakan pemerintah terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Menurutnya, langkah strategis diperlukan agar produk UMKM Kepri mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.
Wahyu menilai, salah satu kebijakan yang mendesak adalah penghapusan pajak pengiriman produk UMKM ke luar Kepri. Ia menilai beban pajak justru membuat produk lokal sulit bersaing dengan produk impor.
“Ongkos kirim ke luar Kepri dikenakan pajak, ini tentu memberatkan para pelaku UMKM. Saya kira perlu ada diskresi khusus produk yang dibuat di Kepri bukan impor,” ujar Wahyu, Jumat (5/9/2025).
Anggota DPRD Kepri dua periode itu meyakini, penghapusan pajak akan meningkatkan daya saing dan memperkuat posisi UMKM di tengah gempuran produk luar.
Selain aspek perpajakan, Wahyu juga menekankan perlunya pendampingan khusus bagi UMKM yang ingin merambah pasar ekspor. Menurutnya, prosedur ekspor yang rumit kerap menjadi hambatan utama pelaku UMKM, terlebih mereka yang masih baru merintis usaha.
“Pelaku UMKM juga mengeluhkan persyaratan ekspor yang rumit. Saya minta Pemda memberikan pendampingan, apalagi mereka-mereka ini pelaku UMKM baru,” jelasnya.
Lebih jauh, Wahyu menegaskan bahwa UMKM memiliki peran vital dalam perekonomian. Ia menyebut UMKM menyerap 97 persen tenaga kerja dan menyumbang 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
“Para pelaku UMKM tidak boleh dipandang sebelah mata. Mereka ujung tombak kita dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem dan menyerap tenaga kerja,” tegasnya.
Wahyu juga mendorong Pemda serta instansi vertikal untuk memprioritaskan penggunaan produk UMKM lokal dalam berbagai acara resmi, mulai dari snack box, goodie bag, hingga parcel.
Tak hanya itu, ia mengingatkan Bank Riau Kepri Syariah bersama Dinas Koperasi dan UKM Kepri agar lebih gencar mensosialisasikan program pinjaman bunga nol persen yang digagas Gubernur Ansar Ahmad.
“Program ini sangat bagus, tapi masih banyak pelaku UMKM yang belum mengetahuinya,” kata Wahyu.
Menurutnya, kombinasi kebijakan fiskal, pendampingan, dan akses pembiayaan yang mudah akan membuat UMKM Kepri semakin kompetitif dan menjadi motor penggerak ekonomi daerah. (*/uly)






