BATAMSTRAITS.COM, BATAM – BP Batam terus berupaya menyederhanakan dan mempercepat layanan investasi dengan meluncurkan Platform Digital Dashboard Investasi. Dimana Dashboard Investasi ini menjadi alat monitoring dan koordinasi.
Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemy Francis mengatakan bahwa Platform Digital Dashboard Investasi ini telah dipersiapkan sejak lama dan kini diperbaiki agar lebih sederhana serta komunikatif.
“Dashboard ini sudah kami siapkan jauh hari. Arahan pimpinan jelas, agar lebih disimplifikasi dan memberi manfaat nyata melalui sistem tracking yang transparan,” kata Fary, Jumat (18/7/2025).
Dashboard ini menjadi alat strategis yang dipasang di setiap ruangan pimpinan untuk memantau kinerja setiap direktorat. Warna indikator seperti merah, kuning, dan hijau menandakan progres tindak lanjut.
Merah berarti melewati batas waktu, hijau menandakan sudah ditindaklanjuti. Sistem ini juga memungkinkan pimpinan melakukan disposisi langsung ke deputi terkait.
“Kami buat sistem ini bisa terisi melalui berbagai cara baik secara online, kunjungan lapangan, atau forum seperti coffee morning,” ujarnya.
Fary menambahkan, dari total 24 persoalan yang dihimpun lewat kunjungan ke kawasan industri dan shipyard, terdapat isu utama yang menjadi perhatian, antara lain:
1. Perizinan – Beberapa izin seperti Amdal dan PKKPR sebelumnya masih diurus di pusat. Namun kini, melalui PP No. 25 dan PP No. 28, prosesnya sudah dapat diselesaikan langsung di Batam.
2. Masalah Lahan – Transparansi informasi lahan masih minim. BP Batam tengah membangun sistem e-WTO untuk publikasi potensi lahan secara terbuka.
3. Keamanan dan Ketertiban (Kamtibmas) – Masih terjadi gangguan dari oknum tertentu. BP Batam menggandeng kepolisian untuk menjaga kondusivitas.
4. Imigrasi – Proses visa teknisi asing yang terlalu lama menyulitkan industri. BP Batam tengah mencari solusi percepatan.
Fary menyebut waktu penanganan persoalan tergantung kompleksitasnya. Kasus dengan tingkat kesulitan ringan ditargetkan selesai secepatnya.
Namun untuk kasus yang bersinggungan dengan instansi luar, proses bisa memakan waktu hingga 14 hari, atau maksimal 4–5 bulan untuk integrasi sistem antar-kementerian.
“Mulai hari ini kami bekerja sama dengan Kementerian Investasi/BKPM dan mendirikan help desk di Batam,” imbuhnya.
Duta Investasi: Pendamping Investor dan Agen Promosi
BP Batam juga mengaktifkan skema “Duta Investasi” yang terdiri dari sekitar 200 personel sukarelawan dari berbagai direktorat. Mereka bertugas mendampingi investor dari awal hingga akhir, termasuk dalam hal perizinan, launching, hingga implementasi proyek.
“Duta investasi ini kami minta juga untuk menjadi bagian dari promosi Batam, melalui media sosial seperti Instagram dan TikTok. Mereka mem-branding kawasan industri,” kata Fary.
Selain itu, para duta juga dilibatkan dalam berbagai event nasional dan internasional, seperti festival investasi. Mereka akan membantu menjaga stand pameran dan menjadi representasi aktif BP Batam.
Meski statusnya sukarelawan, BP Batam memberikan fasilitasi kepada para duta saat mereka turun ke lapangan.






