BATAMSTRAITS.COM, BATAM – Di pagi yang cerah, Jada Athalia Pasaribu memulai harinya dari lantai 15 apartemen yang ia tempati di Kuala Lumpur, Malaysia. Setelah membersihkan diri, wanita berambut panjang ini mengambil buku dan ponselnya.
Lalu bersiap menuju Monash University Foundation Year yang bisa dijangkau dengan berjalan kaki sekitar 15 menit. Kadang-kadang, ia juga memilih naik bus kampus yang telah disediakan pihak kampus.
Tapi sebelum masuk kelas, Jada punya rutinitas wajib, yaitu sarapan di warung kaki lima tepat di seberang kampus. Usai makan, ia membayar seperti biasa bukan dengan uang tunai, tapi dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Cross Border. Cukup buka aplikasi Mobile Banking Maybank di ponselnya, scan QR dan transaksi selesai.
“Selama di Malaysia Jada tidak pernah bawa uang Cash,” kata Jada kepada Batamstraits.com, Rabu (2/7/2025) malam.

Saat jam makan siang tiba, antrean di kantin kampus yang panjang juga membuatnya memilih makan di Mall yang berada di samping kampusnya. Lagi-lagi, semua dibayar pakai QRIS Cross Border.
“Makan dan minuman Jada di Malaysia itu dimulai dari harga RM 5. Kadang lebih juga, tergantung apa yang dimakan dan diminum. Transaksi selalu pakai QRIS,” tuturnya sambil tersenyum.
Gadis kelahiran Tanjung Pinang 17 tahun lalu ini memang sudah terbiasa hidup Cashless. Sejak Januari 2025, ia kuliah di Kuala Lumpur. Meski sudah tinggal di luar negeri selama setengah tahun, Jada tak pernah menukar uang ke Ringgit.
Saat pulang ke Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang merupakan tempat tinggalnya, ia juga tidak perlu repot ke Money Changer. Begitu juga saat kembali lagi ke Kuala Lumpur.
“Jada tak pernah tukar uang Rupiah ke Ringgit di Money Changer. Bahkan simplenya lagi tak pernah bawa dompet,” kata mahasiswi Program Monash College yang memasuki Semester 2 ini.
Kemanapun pergi, ia hanya membawa Handphone, Student Card, dan Kartu Apartemen. Saat nongkrong dengan teman atau sekadar beli kopi seharga RM 9 di tempat favoritnya, QRIS Cross Border jadi solusi cepat dan mudah.

“Tak hanya itu, beli alat make-up, perlengkapan mandi, perlengkapan kuliah, buku, perlengkapan lainnya pakai QRIS juga,” ujarnya.
Kehidupan sehari-hari Jada memang sepenuhnya bergantung pada transfer dari orangtua ke rekening Maybank miliknya. Di Malaysia, lanjut dia, hampir seluruh tempat sudah bisa menggunakan QRIS, bahkan dari transaksi terkecil.
“Enaknya lagi, transaksi yang paling kecil pernah beli air mineral seharga RM 1,20 tetap bisa pakai QRIS,” kata anak sulung dari dua bersaudara ini.
Bahkan saat liburan ke negara lain seperti Singapura, ia tetap bisa bertransaksi lewat QRIS. Dalam sehari, ia bisa menggunakan QRIS minimal tiga hingga lima kali.
“Lebih sat-set, nggak ribet,” kata Jada sembari tersenyum dan menyeruput minuman digelasnya.
Transaksi QRIS Cross Border Meningkat Pesat
Menurut Deputi Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kepri, Adidoyo Prakoso fenomena seperti Jada bukan hal baru. Ia mengatakan hingga April 2025 tercatat 26.796 transaksi QRIS lintas negara, dengan Malaysia sebagai mitra terbesar (21.715 transaksi), disusul Singapura (4.883) dan Thailand (198 transaksi).
“Ini bagian dari integrasi sistem pembayaran ASEAN. QRIS Cross Border memungkinkan Rupiah hadir di setiap transaksi luar negeri,” kata Adidoyo.
Di Kepulauan Riau, jumlah merchant pengguna QRIS juga melonjak hingga 628.056 merchant, naik 19,5 persen dibanding tahun lalu. Batam menyumbang porsi terbesar, yakni 81,98 persen.
Berikut data pertumbuhan penggunaan QRIS lintas negara (Januari–April 2025):
Malaysia: 21.715 transaksi (+384% YoY), total nominal Rp6,96 miliar (+789%)
Singapura: 4.883 transaksi (+445%), nominal Rp1,69 miliar (+412%)
Thailand: 198 transaksi (+761%), nominal Rp14,76 juta (+255%)
Seperti diketahui aplikasi pembayaran Indonesia yang bisa scan QR Malaysia di antaranya: CIMB Niaga, Bank Sinarmas, BCA, Bank Mega, Permata Bank, BSI, Bank BPD Bali, DANA, OTTOCASH, balé by BTN, LinkAja. Sementara, di Singapura di antaranya: CIMB Niaga, Bank Sinarmas, BCA, Bank Mega, Permata Bank, BSI, Bank BPD Bali, DANA, balé by BTN, Bank BRI, dan netsme.
Sedangkan merchant di Malaysia yang menerima pembayaran QRIS Cross Border yang memiliki logo DuitNow atau logo bank partner yang terintegrasi dengan jaringan QRIS. Beberapa bank partner di Malaysia yang mendukung QRIS Cross Border antara lain Public Bank Berhad, Razer Merchant Services Sdn Bhd, United Overseas Bank Berhad, TNG Digital Sdn Bhd, Axiata Digital eCode Sdn Bhd (Boost), AmBank Malaysia Berhad, Maybank Berhad, dan Hong Leong Bank Berhad.
Di Singapura, bisa menggunakan QRIS untuk bertransaksi di merchant yang terintegrasi dengan sistem pembayaran SGQR melalui jaringan NETS, berlogo NETS atau SGQR + NETS. Di Thailand yang mendukung QRIS Cross Border antara lain Bangkok Bank, Krungsri (Bank of Ayudhya), dan CIMB Thai.
Menurutnya awareness dan akseptasi pengguna Indonesia dan negara mitra semakin meningkat. Ia juga merinci dari sisi inbound, volume transaksi QRIS cross border oleh pengguna asing di Indonesia meningkat 241% secara tahunan (YoY) per April 2025. Sebaliknya, dari sisi volume transaksi pengguna untuk orang Indonesia di negara mitra meningkat 176% YoY.
Jika dirinci lebih lanjut, QRIS antar Indonesia dan Malaysia mengalami pertumbuhan total volume transaksi terbesar mencapai 238% YoY. Di mana, transaksi nett inbound dari Malaysia menjadi paling besar dibandingkan ketiga negara lainnya.
Sukses di Malaysia, Singapura, dan Thailand, BI akan melakukan uji coba QRIS cross border untuk dua negara, yaitu Arab Saudi dan China. Bahkan, pada 17 Agustus 2025 mendatang, QRIS cross border disebut-sebut akan mulai bisa digunakan di Jepang.
Dikutip dari laman Bank Indonesia (BI), QRIS Cross Border diluncurkan, Presiden Joko Widodo, Senin (29/08/2022) lalu, di Gedung Thamrin, Bank Indonesia (BI), Jakarta. Sistem keuangan ini untuk menyambungkan sistem pembayaran Indonesia ke dunia, dimulai dari kawasan regional ASEAN.
Tujuannya untuk memfasilitasi transaksi pembayaran lintas negara yang lebih mudah, praktis, dan efisien, baik bagi wisatawan maupun pelaku usaha. QRIS Cross Border memungkinkan transaksi pembayaran di luar negeri menggunakan kode QRIS yang sudah dikenal, tanpa perlu repot menukar uang atau menggunakan kartu fisik.
Sedangkan di dalam negeri mendukung pariwisata, UMKM, dan juga mendukung ekonomi keuangan digital secara nasional. Seperti diketahui, saat ini QRIS Cross Border sudah berlaku di tiga negara, antara lain Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Ia melanjutkan akselerasi pertumbuhan transaksi QRIS lintas negara ini terus menunjukkan tren positif, baik itu sisi inbound maupun outbound. (uly)