Tuesday, November 25, 2025
HomeInternasionalDunia Dinosaurus Hadir di Science Centre Singapura

Dunia Dinosaurus Hadir di Science Centre Singapura

BATAMSTRAITS.COM, BATAM – Sebuah perjalanan menembus ratusan juta tahun sejarah Bumi disuguhkan di Science Centre Singapura. Pameran imersif DINOSAURS | EXTINCTIONS | US telah membuka pintunya, sejak Sabtu (11/10/2025).

Mempertemukan publik dengan kisah dahsyat evolusi, kehidupan purba, dan kepunahan massal yang membentuk dunia modern. Diselenggarakan atas kolaborasi Science Centre Singapore bersama Lee Kong Chian Natural History Museum, Faculty of Science, National University of Singapore.

Pameran megah seluas 3.000 meter persegi ini menghadirkan dua ekshibisi kelas dunia, Dinosaurs of Patagonia dari Museo Paleontológico Egidio Feruglio serta Six Extinctions dari Gondwana Studios.

Keduanya dirangkai menjadi perjalanan naratif yang menyatukan ilmu pengetahuan, imajinasi, dan refleksi ekologis masa kini.

Pertemuan dengan Raksasa Bumi
Di antara sorotan utama, kehadiran replika berskala penuh Patagotitan mayorum menjadi magnet terbesar.

Dengan panjang mencapai 40 meter dan bobot sekitar 57 ton, dinosaurus kolosal ini merupakan salah satu makhluk paling besar yang pernah hidup di Bumi.

Fosilnya ditemukan pada 2014 di Provinsi Chubut, Argentina, dan menjadi kerangka paling lengkap dari spesies tersebut hingga saat ini temuan yang mengubah pemahaman ilmuwan tentang ukuran dinosaurus raksasa.

BACA JUGA:   Denny Sumargo Mulai Rasakan Hal Aneh di Instagram-nya Usai Aktif Bersuara tentang Palestina

Tak hanya itu, pengunjung juga dapat menjumpai replika Tyrannosaurus rex “Scotty”, predator legendaris sepanjang 13 meter yang menjadi spesimen T. rex terbesar yang pernah ditemukan.

Kehadiran Scotty membawa pengunjung ke masa ketika raksasa karnivora ini berada di puncak rantai makanan, sebelum akhirnya tersapu peristiwa kepunahan massal.

Kisah Kepunahan yang Dekat dengan Kita
Selain dunia dinosaurus, pameran ini membawa isu modern ke tengah ruang. Bagian yang dikurasi oleh Lee Kong Chian Natural History Museum menampilkan spesies-spesies asli Singapura yang kini telah punah secara lokal.

Salah satunya great slaty woodpecker (Mulleripicus pulverulentus) pelatuk terbesar di dunia yang pernah berkembang biak di Singapura.

Hilangnya pohon-pohon tua akibat pembangunan membuat spesies ini menghilang dari negeri kecil tersebut. Kini, sesekali burung ini terlihat, namun para ahli meyakini individu yang tampak hanyalah pengembara dari Malaysia.

Kisah-kisah semacam ini menjadi pengingat bahwa ancaman kepunahan tidak hanya terjadi di masa dinosaurus, tetapi juga di era modern di mana manusia memainkan peran besar sebagai penyebab sekaligus bagian dari solusi.

Ruang Belajar yang Hidup dan Interaktif
Pengalaman pameran semakin hidup melalui berbagai zona interaktif. Tantangan Test Your Strength mengajak pengunjung mengukur kekuatan mereka dibandingkan para raksasa purba.

BACA JUGA:   6 Negara Pecahan Uni Soviet Mayoritas Muslim

Zona Imagine Dinosaurs memungkinkan imajinasi bebas berkarya, mulai dari menambahkan otot, tekstur, hingga warna pada kerangka dinosaurus.

Ada pula Digital Fossil Dig, permainan layar sentuh berbasis waktu yang meniru proses penggalian fosil asli. Sepanjang rute pameran, pengunjung dapat mengumpulkan cap dari stamping stations yang secara perlahan membentuk ilustrasi prasejarah penuh warna.

Pesan dari Masa Lalu untuk Masa Depan
Bagi Science Centre Singapore, pameran ini bukan hanya perayaan ilmu pengetahuan, tetapi juga refleksi.

“DINOSAURS | EXTINCTIONS | US bukan sekadar pameran tentang kehidupan prasejarah. Ini adalah kisah tentang kemampuan bertahan hidup — sebuah ajakan untuk merenungkan peran kita dalam menentukan apa yang terjadi selanjutnya,” ujar Ms Tham Mun See, Chief Executive, Science Centre Board.

Sementara itu, Associate Professor Darren Yeo, Kepala Lee Kong Chian Natural History Museum, mengatakan bahwa kepunahan massal di masa lalu memiliki pesan penting bagi dunia modern.

Melalui pameran ini, museum membawa perspektif khas Singapura dengan menampilkan spesies lokal yang telah hilang dalam “Kepunahan Massal Keenam”era modern di mana manusia menjadi pemicu utama.

BACA JUGA:   Lapangan Jadi Saksi, Batam dan Singapura Pererat Hubungan Lewat Bola Voli

Dari Patagonia, Dr. Ruben Cuneo, Direktur Museo Paleontológico Egidio Feruglio, menambahkan bahwa setiap fosil menyimpan kisah tentang penemuan dan ketekunan ilmuwan selama puluhan tahun.

Pameran Dinosaurs of Patagonia, katanya, menjadi cara untuk membagikan warisan paleontologi Argentina kepada publik global.

Sedangkan Peter Norton, Direktur Gondwana Studios, mengajak pengunjung memahami lima peristiwa kepunahan massal yang membentuk sejarah Bumi, serta mengenali peran manusia dalam kepunahan keenam yang sedang berlangsung.

Waktunya Merencanakan Kunjungan
Pameran DINOSAURS | EXTINCTIONS | US akan dibuka di Annexe, Science Centre Singapore, mulai 11 Oktober 2025. Tiket telah tersedia dengan rincian sebagai berikut:

Untuk Warga Negara Singapura & Permanent Residents (PR)
• Dewasa: $29.90
• Anak-anak: $25.90
(Termasuk akses gratis ke Science Centre Singapore)

Tiket Reguler
• Dewasa: $39.90
• Anak-anak: $35.90

Dengan perpaduan sains, narasi sejarah, dan pengalaman interaktif, pameran ini menjanjikan petualangan yang bukan hanya menghibur, tetapi juga membuka pemahaman tentang masa lalu dan masa depan planet yang ditinggali. (*/uly)

spot_img
BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA POPULER