Tuesday, November 5, 2024
HomeBatamSerikat Pekerja Tolak Kenaikan HET Elpigi 3 Kilogram 

Serikat Pekerja Tolak Kenaikan HET Elpigi 3 Kilogram 

BATAMSTRAITS.COM, BATAM – Sejumlah serikat pekerja di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menolak kenaikan harga gas elpigi subsidi 3 kg.

Hal itu tertuang dalam pengumuman Disperindag Kota Batam Nomor: 924/500.10.8.1/XII/2023 tentang Pemberlakuan Harga Eceran Tertinggi menindaklanjuti keputusan Walikota Batam Nomor: 421 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi LPG.

Harga tabung gas subsidi 3 kg mengalami kenaikan Rp 3 ribu dari harga awal Rp 18 ribu menjadi Rp 21 ribu. Pemberlakuan dalam surat tersebut mulai Jumat (22/12/2023) yang ditandatangani langsung oleh Kadis Perindag Kota Batam, Gustian Riau.

“Hari ini tepat dengan hari ibu nasional yg diperingati setiap tangg 22 Desember, hadiah pahit yang diterima masyarakat kota Batam khususnya kaum ibu atau emak-emak dengan naiknya harga LPG 3 kg,” katanya Ketua FSPMI kota Batam, Yafet Ramon, Jumat (22/12/2023).

Tentu biaya untuk memenuhi kebutuhan keluarga akan naik. Para pedagang yang menjual makanan siap saji seperti penjual gorengan, bakso keliling dan lain lain akan berdampak terhadap kenaikan gas LPG 3 kilogram.

BACA JUGA:   Pengurus Majelis Kaum Betawi Kepri Dikukuhkan

“Dan ini juga hadiah pahit menjelang nataru. Kenaikan harga gas LPG 3kg akan memicu kenaikan harga kebutuhan pokok dan inflasi di kota Batam,” katanya.

Ia menambahkan, pihaknya menolak keras kenaikan gas elpigi 3 kg dan meminta Pemerintah Kota (Pemko) Batam membatalkan segera kenaikan harga gas elpigi 3 kg.

Sejumlah ibu-ibu di Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota tampak mengeluhkan kenaikan harga elpigi subsidi 3 kilogram. Dari sebelumnya Rp 18 ribu, menjadi Rp 21 ribu.

Seorang Warga Perumahan Botania Garden, Wagiah (35) mengaku kenaikan harga gas elpigi 3 kilogram ini cukup memberatkan. Lantaran tak hanya elpigi, kebutuhan pokok lainnya juga mengalami kenaikan harga.

“Semua barang pada naik, gas elpigi ikut naik. Hadiah hari ibu ini toh mbak,” kata wanita bersuku Jawa Timur ini, Jumat (22/12/2023).

Kesehariannya ia merupakan Pedagang Kaki Lima (PKL) menjual sarapan pagi. Sehingga kenaikan harga gas sangat mempengaruhi.

“Per tiga hari saya itu butuh 2 tabung gas. Di kali sebulan. Terasa juga kenaikannya walau Rp 3 ribu pertabung,” sesal ibu tunggal satu anak ini.

BACA JUGA:   Seorang Calon Haji Asal Karimun Tunda Keberangkatkan, Ini Sebabnya!

Hal yang sama juga diungkapkan Shenna (30). Ia mengeluhkan, kenaikan harga gas elpigi 3 kilogram menjelang Natal dan Tahun Baru.

“Sejak menikah saya putuskan gak kerja. Jadi cuma suami yang kerja. Gaji suamilah dibagi-bagi untuk kebutuhan sama sewa rumah. UMK belum naik, semuanya pada naik,” katanya.

Ia berharap Pemerintah Kota (Pemko) Batam bisa mengkaji ulang kenaikan harga gas elpigi 3 kilogram ini. Pasalnya sangat memberatkan ekonomi keluarga.

“Tolonglah dikaji ulang lagi,” katanya. (pys)

spot_img
BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA POPULER