Thursday, October 10, 2024
HomeHiburanAngga Dwimas Sasongko: Film Heartbreak Motel Gabungkan 3 Format Sinematik Berbeda

Angga Dwimas Sasongko: Film Heartbreak Motel Gabungkan 3 Format Sinematik Berbeda

BATAMSTRAITS.COM, Jakarta Film Heartbreak Motel adaptasi novel terlaris karya Ika Natassa akan digarap dengan menampilkan sesuatu yang baru. Angga Dwimas Sasongko selaku sutradara mengungkap proyek terbaru Visinema Pictures ini menggabungkan 3 format sinematik berbeda.

Menggarap film dari novel yang kompleks menjadi karya layar lebar, Angga mengaku akan menghadirkan hal baru untuk ciptakan emotional rollercoaster ke penonton. “Jadi akan banyak eksplorasi visual yang kami lakukan di film ini. Selain menggunakan format digital, kami juga menggunakan format film seluloid,” ujar Angga saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu, 6 Desember 2023.

Heartbreak Motel Gabungkan 3 Format Sinematik

Angga mengaku bahwa novelnya sendiri punya kompleksitas yang menarik. Karakternya berkembang ke beberapa dunia. Inilah yang menjadikan ide tersebut muncul karena ceritanya hadir dalam 3 dunia dengan kombinasi 3 format sinematik yang berbeda pula.

Ia memikirkan bagaimana caranya membuat film menjadi menarik setelah menemukan aktor yang pas. “Secara storytelling dan produk, karena ceritanya 3 dunia, saya berpikir menggabungkan 3 format berbeda. Eksplorasi menggabungkan format digital dengan film selulod 16mm dan 35mm,” ujar Angga antusias.

BACA JUGA:   Gempa Hari Ini Guncang Sampit, Kalimantan Tengah pada Senin 30 Oktober 2023

Alasan Menggunakan Film Seluloid

Menurut Angga, proyek ini sekaligus menjadi the next milestone dari Visinema dalam memproduksi film drama berkualitas. Setelah belasan tahun, akhirnya ia kembali lagi dengan pembuatan film menggunakan seluloid. Sebagai sineas, Angga mengaku ingin setiap film yang dikerjakan menjadikannya storyteller atau sutradara yang lebih baik lagi.

“Setelah film 13 Bom di Jakarta dengan banyak adegan aksi, mungkin ini saatnya saya kembali ke masa saya belajar bikin film. Gimana bikin film dengan seluloid, dengan kedisiplinan, dan mindfullness (kesadaran penuh),” ucap pendiri Visinema Pictures ini. 

Selain itu, ia juga mengatakan alasannya menggunakan film seluloid agar ingat bahwa menggarap film tidak boleh sia-sia. Jadi baginya, ini momen yang tepat untuk kembali belajar sesuatu yang baru dan sangat dinantikan.

Di lain sisi, Angga memutuskan eksprimen ini karena bertemu dengan cerita yang sesuai. “Saya ingin bikin film dengan seluloid lagi tapi enggak pernah ketemu alasannya dengan cerita yang tepat. Kemudian waktu proses menulis dengan Mas Alim (penulis naskah), kayaknya film ini akan cocok sebagian dikerjakan dengan selulod 16mm dan sebagian dengan 35mm,” tuturnya.

BACA JUGA:   Oki Setiana Dewi Sudah Ingatkan Ria Ricis sebelum Dipersunting Teuku Ryan: Nikah Bukan untuk Bahagia

Iklan

Sebagai informasi, film seluloid merupakan film yang dibuat dengan bahan baku pita seluloid melalui proses kimiawi. Film dipertunjukkan kepada penonton dengan sistem proyeksi.

Tantangan Syuting dengan Film Seluloid

Menggunakan film seluloid 16mm dan 35mm tidak mudah. Ada beberapa kesulitan yang harus dihadapi jelang proses syuting Januari 2024 nanti. “Kamera yang kami pakai itu kamera yang terakhir dipakai 2011. Jadi setelah 13 tahun kameranya belum pernah dipakai karena format film 16mm dan 35mm,” kata Angga.

Ia mengatakan saat ini direktur fotografi dan produsernya berada di Taipei untuk memproses film yang dipakai tes kamera. “Kerjanya akan jadi pan-Asia karena di Indonesia enggak ada infrastrukturnya. Kami baru bisa lihat gambarnya setelah diproses di Taipei lalu dikirim ke Indonesia. Gambarnya enggak bisa dilihat langsung seperti syuting digital,” ujarnya.

Tak hanya itu, dalam proses syuting film seluloid juga membutuhkan kepercayaan. “Harus trust satu sama lain lebih ketika mengerjakan dengan digital di mana semua orang bisa melihat monitor yang sama. Di film seluloid enggak, kami harus menunggu sampai gambarnya diproses dulu,” ucap Angga.

BACA JUGA:   Dekra Fest 2023 Dibuka, Dewi Ansar Dorong Kemilau Wastra untuk Pulihkan Ekonomi Kepri

sumber: TEMPO.CO

spot_img
BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA POPULER