Monday, January 13, 2025
HomeBisnisRapat Dewan Gubernur Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga, Fokus pada Stabilitas dan...

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga, Fokus pada Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi

BATAMSTRAITS.COM – Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 22-23 November 2023 menetapkan kebijakan moneter dengan mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility 5,25%, dan suku bunga Lending Facility 6,75%. Keputusan ini konsisten dengan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah dan langkah-langkah pre-emptive untuk mitigasi dampak inflasi barang impor.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat, didukung oleh konsumsi rumah tangga dan investasi. Kinerja ekonomi triwulan III 2023 tumbuh 4,94% (yoy), dan pertumbuhan diprakirakan tetap baik pada triwulan IV 2023. Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal dan makroprudensial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap sehat dengan defisit rendah pada triwulan III 2023. Posisi cadangan devisa pada akhir Oktober 2023 mencapai 133,1 miliar dolar AS, mendukung stabilitas eksternal. NPI pada 2023 diprakirakan tetap terjaga, sementara pada 2024 diprakirakan membaik.

Nilai tukar Rupiah terkendali dan menguat 1,99% pada 22 November 2023. Bank Indonesia terus mengoptimalkan instrumen kebijakan untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah.

BACA JUGA:   PT Kinema Raih Gurindam Award dari Bank Indonesia Provinsi Kepri

Inflasi tetap rendah dalam kisaran sasaran 3,0±1%. Inflasi Oktober 2023 terkendali pada 2,56%, didukung oleh kebijakan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar Rupiah. Bank Indonesia terus memonitor risiko yang dapat mempengaruhi inflasi.

Bank Indonesia gencar memperkuat inovasi kebijakan moneter dengan optimalisasi instrumen SRBI dan SVBI. Lelang SRBI dan SVBI mendapat respon positif dari pasar, memperkuat ketahanan eksternal Indonesia.

Likuiditas perekonomian tetap memadai, dengan penempatan giro bank menurun sejalan dengan implementasi Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial. Intermediasi perbankan tumbuh positif, didukung oleh lending capacity yang baik dan pertumbuhan kredit yang kuat.

Ketahanan stabilitas sistem keuangan terjaga dengan rasio kecukupan modal tinggi dan risiko kredit rendah. Bank Indonesia terus memperkuat sinergi dengan KSSK untuk menghadapi potensi risiko.

Transaksi ekonomi dan keuangan digital terus tumbuh, didukung oleh sistem pembayaran yang aman. Bank Indonesia mendorong akselerasi digitalisasi untuk inklusi keuangan.

Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di Siaran Pers Bank Indonesia No. 25/317/DKom di situs web Bank Indonesia.***

BACA JUGA:   Rasakan Kenikmatan Liburan Akhir Tahun dengan Penawaran Menggoda di Swiss-Belinn Baloi
spot_img
BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA POPULER